Islamic Moderation in Higher Education
Resumen
Globalization era is the era of ‘diplomacy’, an era in which Muslims are re- quired to be moderate (wasathiyah). Muslims as moderates’ people must be able to integrate two different dimensions; dimensions ‘theocentric’ (hablun min Allah) and ‘anthropocentric’ (hablun min an-nas). These demands are not demands of the times, but demands of the Qur’an that must be implemented. The meaning of the wasathiyah should not be taken from the understanding of the extremists who tend to put forward a hard attitude without compromise (ifrâth), or the understanding of liberal groups who often interpret religious teachings in a very loose, free, even almost leaving the line of religious truth (tafrîth). The meaning of Islam as wasathiyah religion must be taken from the explanations of the scholars, so as not to trigger ‘misunderstanding’ and intol- erant attitudes that damage the image of Islam itself. The right understanding of wasathiyah is able to form a conscious attitude in moderate Islam in the true meaning (ummatan wasathan), to realize world peace, without violence in the name of groups, races, ideologies and even religions.Citas
Abdullah, M. Amin. (2000). Dinamika Islam Kultural: Pemetaan
Atas Wacana Keislaman Kontemporer. Bandung: Mizan.
Abou El-Fadl, Khlaed. (2005). Selamatkan Islam dari Muslim Pu- ritan, terj. Helmi Mustofa. Jakarta: Serambi.
Bagir, Haidar. (2017). Islam Tuhan Islam Manusia: Agama dan Spiritualitas di Zaman Kacau. Bandung: Mizan.
Damami, Muhammad. (2000). Akar Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta: Fajar Pustaka.
Hamidi, Jazim. M. Husnu Abadi. (2001). Intervensi Negara Terh- adap Agama: Studi Komvergensi Atas Politik Aliran Keagamaan dan Re- posisi Peradilan Agama di Indonesia. Yokyakarta: UII Press.
Hasanah, Aan. (2009). Pendidikan Berbasis Karakter. Jakarta: Media Indonesia.
Karim, Rusli. (1986). Muhammadiyah dalam Kritik dan Komen- tar. Jakarta: Rajawali
Kuntowijoyo. (2004). Islam Sebagai Ilmu, Metodologi, dan Etika. Jakarta: Penerbit Terajut.
Madjid, Nurcholish. (2000). Masyarakat Religius. Jakarta: Par- amadina.
Nasution, Harun. (1997). Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI-Press.
Nata, Abuddin. (2016). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
Nata, Abudin. (2003). Manajemen Pendidikan Mengatasi Kele-
mahan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Renada Media.
Natsir, Mohammad. (2001). Agama dan Negara Dalam Prespektif Islam. Jakarta: Media Dakwah.
Noer, Afrizal. Muklish Lubis. (2015) Konsep Wasathaniyah Da- lam Al-Qur’An. Dalam Jurnal An-Nur. Vol 4. Nomor 2. Riau: Fakultas Ushuluddin UIN Suska.
Pautanu, Idzam. Tabah Rosyadi. (2015). Nilai-Nilai Keislaman Untuk Membangun Karakter Bangsa. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 17. Rosyadi, Tabah. (2015). Nilai-Nilai Keindonesiaa Dalam Mem- bentuk Karakter Peradaban Bangsa, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 18. Rusli, Ris’an. (2015). Teologi Islam: Telaah Sejarah dan Pemikiran Tokoh-Tokohnya. Jakarta. Kencana,
Rusli, Ris’an. (2014). Pembaharuan Pemikiran Modern dalam Is- lam. Jakarta. RajaGrafindo Persada
Sjadzali, Munawir. (1994). Bunga Rampai Wawasan Islam Dewa- sa Ini. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Tholchah Hasan, Muhammad. (2016). Pendidikan Multikultural Sebagai Opsi Penanggulangan Radikalisme. Malang: Lembaga Penerbitan UNISMA.
Zuhri, Saifuddin. (1981). Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkem- bangannya di Indonesia. Bandung: Al-Maari’f.